Polda Kaltara Lakukan Pencegahan Radikalisme di Lingkungannya

id Polda

Polda Kaltara Lakukan Pencegahan Radikalisme di Lingkungannya

Kapolda Kalimantan Utara Irjen Pol Daniel Adityajaya membuka kegiatan pembinaan personel Polri dalam rangka penanggulangan dan pencegahan radikalisme dan intoleransi di lingkungan Polda Kaltara di Tanjung Selor, Bulungan, Selasa (24/10). ANTARA/HO-Humas Polda Kaltara.

Tarakan (ANTARA) - Kapolda Kalimantan Utara Irjen Pol Daniel Adityajaya membuka kegiatan pembinaan personel Polri dalam rangka penanggulangan dan pencegahan radikalisme dan intoleransi di lingkungan Polda Kaltara.

"Oleh karenanya sebagai personel Polri yang mempunyai tugas penegak hukum dan pemelihara kamtibmas sudah sepatutnya Polri, khususnya personel Polda Kaltara untuk tahu dan mengerti perkembangan situasi terkait radikalisme dan intoleransi," kata Daniel saat membuat kegiatan penanggulangan dan pencegahan radikalisme dan intoleransi di lingkungan Polda Kaltara di Mapolda Kaltara, Tanjung Selor, Bulungan, Selasa.

Hal tersebut agar jangan sampai sebagai personel Polri justru terpapar paham radikalisme dan intoleransi.

Kegiatan yang dihadiri oleh Wakapolda Kaltara Brigjen Pol Kasmudi, para Pejabat Utama Polda Kaltara dan Kanwil Kemenag Provinsi Kaltara dan Kasatgas Wilayah Kaltara Densus 88 serta personel Polda Kaltara.

Kapolda juga mengatakan perlunya dilakukan upaya - upaya yang secara internal kepada personel dengan melakukan pembinaan kepada personel Polda Kaltara terkait penanggulangan paham radikalisme dan intoleransi.

Serta bagaimana upaya - upaya pencegahannya diantaranya dengan menghadirkan narasumber dari Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kaltara dan Kasatgas Wilayah Kaltara Densus 88.

Diharapkan nantinya personel Polda Kaltara dapat memahami apa yang disampaikan oleh para narasumber dan yang terlebih penting lagi dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat, diri sendiri dan keluarga.

“Provinsi Kaltara memang belum pernah terjadi peristiwa terkait tindakan radikalisme dan intoleransi akan tetapi mengingat wilayah kita berbatasan langsung dengan negara Malaysia dan masyarakat yang majemuk," kata Daniel.

Hal tersebut tidak menutup kemungkinan akan masuk ke wilayah Kaltara untuk melakukan kegiatannya baik penyebaran ajaran radikalisme atau melakukan perbuatan – perbuatan yang mengganggu toleransi umat beragama di wilayah Kaltara yang sudah kondusif.

"Untuk selanjutnya kegiatan ini, dapat diaplikasikan di tempat penugasan masing - masing, dengan harapan semoga apa yang akan disampaikan nara sumber dapat memberikan wawasan dan pengetahuan para peserta," kata Kapolda.
Baca juga: Kapolda Kaltara pimpin upacara "Reward and Punishment" personel 2023
Baca juga: Ratusan warga antri periksa kesehatan di Puncak Bakti Sosial dan Kesehatan AKABRI 91 di Mapolda Kaltara