BRIN: Teknologi penginderaan jauh mudahkan kegiatan industri migas

id Migas

BRIN: Teknologi penginderaan jauh mudahkan kegiatan industri migas

Arsip - Pekerja Pertamina Hulu Mahakam menuruni tangga di anjungan lepas pantai lapangan Bekapai, Kalimantan Timur, Rabu (27/3/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom

Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan teknologi penginderaan jauh kini memainkan peran penting dalam kegiatan industri minyak dan gas bumi mulai dari tahap awal eksplorasi sampai kegiatan produksi serta pemantauan lapangan.

Peneliti Pusat Riset Geoinformatika BRIN Tri Muji Susantoro mengatakan pengolahan data penginderaan jauh menjadi bagian penting dalam memahami wilayah kerja migas dari memperjelas kenampakan hingga mengekstrak informasi penting dari citra.

"Ini melibatkan prinsip dasar pengolahan data untuk penyajian grafis, analisis kuantitatif, dan penggunaan karakteristik warna atau tone untuk variabel peta topografi,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Kegiatan migas merupakan pekerjaan yang membutuhkan modal besar, teknologi canggih, dan sering kali memiliki risiko tinggi, menekankan pentingnya perencanaan yang matang untuk menjalankan setiap tahapan dengan lancar.

Kondisi eksplorasi dan eksploitasi migas, terutama di lokasi terpencil tanpa infrastruktur yang memadai menuntut perencanaan yang teliti dan pemahaman mendalam tentang kondisi lingkungan.

Dalam konteks itu penggunaan penginderaan jauh menjadi salah satu solusi vital untuk memahami lebih baik kondisi lokasi, baik untuk pemetaan geologi maupun evaluasi awal lingkungan, perencanaan logistik, pengembangan lapangan, dan pemantauan secara keseluruhan.

Tri menjelaskan bahwa efisiensi menjadi kunci penting dalam menjalankan kegiatan migas yang selalu membutuhkan investasi modal dan teknologi tinggi, terutama di daerah terpencil.

"Penginderaan jauh menawarkan alternatif teknologi yang efisien untuk mendukung setiap fase kegiatan migas," ujarnya.

Lebih lanjut Tri menyampaikan bahwa tantangan eksplorasi dan eksploitasi migas semakin kompleks terutama dengan adanya target netralitas karbon. Aplikasi perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence memberikan harapan baru untuk skrining area eksplorasi migas.

Menurutnya, bukti-bukti menunjukkan metode berbasis pembelajaran mesin atau machine learning sebagai bagian dari kecerdasan buatan mampu mempersempit area eksplorasi migas di cekungan Sumatra Tengah.

"Metode itu telah dipublikasikan di jurnal Q1. Hasil itu tentunya juga memudahkan geologis untuk menindaklanjuti temuan tersebut,” kata Tri.

Untuk mengembangkan lebih lanjut metode berbasis pembelajaran mesin, Tri sedang mencoba mengaplikasikannya di pulau Jawa dengan menganalisis variabel-variabel penting untuk eksplorasi migas. Selain membandingkan beberapa metode pembelajaran mesin untuk eksplorasi migas.

Kemajuan pesat dalam teknologi penginderaan jauh, seperti peningkatan resolusi spasial, spektral, dan temporal, memudahkan pemanfaatannya dalam berbagai aspek kegiatan migas, mulai dari tahap eksplorasi hingga produksi dan pemantauan lapangan.

"Pemanfaatan penginderaan jauh dapat dioptimalkan secara menyeluruh untuk meningkatkan efisiensi dan keberhasilan kegiatan migas,” pungkas Tri.
Baca juga: SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Mahakam Berhasil Selesaikan Proyek SWP-G LLP Liquid Debottlenecking
Baca juga: SKK Migas Sinergi Hulu Migas Dengan Pemkab Tana Tidung