Tanjung Selor (Antara News Kaltara) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) terus memberiperhatian terhadap upaya peningkatan kesejahteraan nelayan. Salah satunyamelalui pelatihan Global Positioning System (GPS).
Sebanyak 20 perwakilan nelayan dari Bulungan, Tarakan,Nunukan dan Tana Tidung mengikuti pelatihan penggunaan GPS serta mendapatkan materi pelatihan dari Lembaga Penerbangandan Antariksa Nasional (Lapan) Jakarta beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltaramenyampaikan, pelatihan GPS tersebut dimaksudkan agar nelayan dapat menggunakanteknologi yang membantu mengetahui posisi saat di laut, menentukan ruteperjalanan, menandai tempat-tempat penting, seperti tempat yang banyak ikan dantempat yang dangkal.
Selain mengikuti pelatihan, para nelayan juga berkesempatanuntuk melihat Kapal Riset Indonesia yakni Kapal Riset Baruna Jaya. Denganberkunjung ke Kapal Riset Baruna Jaya, nelayan dapat mengetahui alat-alat risetyang digunakan di kapal tersebut. Mulai dari alat sonar, GPS dan beberapa metode lainnya.
“Bukan hanya metode untuk mengetahui posisisaja, tetapi terdapat parameter-parameter lain di kapal tersebut. Jadi,keseluruhan para nelayan mengikuti dengan antusias sekali. Kita juga membawapara nelayan ke PPI di daerah Jakarta,†terangnya.
Meskipun sebagai provinsi baru, Amir meyakinipara nelayan akan menggunakan teknologi tersebut dengan baik. Karena menurutnya,dengan GPS akan bisa menghemat BBM, rute bisa ditentukan, sehingga kemungkinansalah arah sangat kecil.
“Jadi dengan teknologi ini dapat menghemat waktujuga, nelayan bisa berangkat pagi pulangnya sore. Ini sangat menguntungkan baginelayan,†ujarnya.
Selain itu Amir mengatakan, sentral-sentralnelayan akan dibuatkan running textsetiap nelayan yang akan melaut. Mulai dari pola migrasi ikan, cuaca, gelombangdan kecepatan arus.
“Yang terpenting yakni pola migrasi ikan. Agarpara nelayan dapat mempergunakan GPS untuk mengetahui migrasi ikan yang ada diKaltara,†sebutnya..
Teknologi tersebut direncanakan akan dipasang di5 (lima) titik sentral di Kaltara seperti, Bulungan di Tanah Kuning, Tarakan diTengkayu, Bunyu di PPI, Sebatik dan Nunukan di PPI.
“Kita akan upayakan untuk 5 titik, jika tidakmencukupi kita pasang 3 titik dulu,†ungkapnya.
Sejauh ini, menurut Amir, pengetahuan penggunaanGPS oleh nelayan masih sangat minim. Karena itu, sangat diperlukanpelatihan-pelatihan sehingga meningkatkan pengetahuan dan pemanfaatan GPS.
“Maka itu, pelatihan sangat penting diberikanbagi para kelompok nelayan,†tegasnya.
Selain itu lanjutnya, dengan menggunakan GPS, nelayan ataupihak terkait juga dapat mengisi buku catatan agar ke depannya diperoleh datayang lebih valid.
“Selama ini kan data hanya pendaratan ikan aja. Tapi tidakdiketahui dengan pasti di mana titik koordinat nelayan menangkap ikan.Pemerintah akan terus mendukung penggunaan teknologi ini dan akan terusmengajarkan nelayan untuk menggunakan data,†tambah Amir.