Irianto : Targetkan Produksi Padi Meningkat

id ,

Irianto : Targetkan Produksi Padi Meningkat

TINGKATKAN PRODUKSI : Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie melakukan panen perdana di Desa Tanjung Buka, Kabupaten Bulungan, beberapa waktu lalu. (dok humas)

Tanjung Selor (Antara News Kaltara) - Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie meminta pergerakan Program Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) berupa cetak sawah di Kaltara dilakukan secara sinergi.


Dengan demikian bukaan lahan yang telah dikerjakan TNI AD bisa segera dimanfaatkan untuk penanaman padi. Sebab informasi dari Dinas Pertanian, Kehutanan dan Ketahanan Pangan Kaltara disebutkan proses pelelangan bantuan Sarana Produksi Padi (Saprodi) telah tuntas.

Dengan demikian, lanjut Irianto, bantuan Saprodi sebesar Rp 2 juta per ha dalam bentuk barang diantaranya berupa benih padi unggulan sebanyak 25 kg, kompos, pupuk serta bahan pertanian lainnya bisa segera disalurkan untuk secepatnya dimanfaatkan di lapangan.

Informasi dari dinas terkait, Kaltara yang mendapatkan program pembukaan sawah seluas 932 ha tersebar di dua kabupaten yaitu Bulungan dan Malinau. Hingga awal bulan ini baru terbuka untuk areal persawahan seluas sekitar 100 ha. Hal ini disebabkan berbagai faktor diantaranya medan yang cukup sulit dan kondisi cuaca yang tidak menentu sehingga pembukaan areal sawah baru terhambat.

"Pembukaan areal sawah baru tetap terus berjalan. Disisi lain saya juga minta tidak menunggu. Semua pihak terkait bergerak sinergi sehingga lahan yang telah dibuka bisa segera dimanfaatkan. Jadi saya minta lahan yang telah dibuka segera untuk ditanami,"ujar Irianto, Rabu (7/9). Irianto berharap lahan seluas 100 ha yang telah terbuka bisa ditanami akhir bulan ini. Selanjutnya proses pembukaan lahan tetap dilaksanakan dan seberapa luasan yang berhasil dibuka untuk segera dilakukan penamanan. Dengan demikian hingga akhir tahun bisa tercapai target pembukaan sawah baru di Kaltara seluas 932 ha.

Selain memberikan bantuan, Irianto meminta instansi terkait untuk mendampingi para petani dalam menggarap lahan persawahan. Sekitar 100 Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang telah direkrut agar selalu turun ke lapangan dan memberikan penyuluhan serta mendampingi para petani.

“Jika semua pihak saling bersinergi, Insya Allah hasilnya bisa optimal. Dampaknya sangat positif untuk peningkatan kesejahteraan para petani. Di sisi lain akan ada tambahan produksi padi. Jika semuanya berjalan lancar dengan perhitungan sekali panen padi 1,5 hingga 2 ton per ha untuk lahan baru maka akan ada tambahan produksi padi yang lumayan besar di Kaltara,”ujar Irianto.