KetuaDewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kaltara, Hj Rita Ratina Irianto,baru saja meraih anugerah Dekranas Award 2017, untuk kategori Keunggulan DalamKepemimpinan dan Koordinasi Kewilayahan. Di balik sukses itu, sedianyabergudang prosa dalam memimpin Dekranasda di provinsi termuda mengiringi langkahnya.Berikut kisah singkatnya.
NURUL DARMAYANTI, HUMAS PROVINSIKALTARA
Menuaibanyak pujian dari banyak pengunjung, termasuk Presiden Joko Widodo atasprestasi dan potensi produk kerajinan Kaltara pada kegiatan Pameran Dekranas2017 di Jakarta Convention Centre (JCC) lalu, bukanlah sesuatu yang dihasilkansecara instan.
Sedianya,beragam cerita mengiringi riwayat indah itu. Dari perbincangan dengan KetuaDekranasda Kaltara Hj Rita Ratina Irianto, diketahui bahwa geliat dan gairahuntuk memajukan hasil produk pengrajin daerah, bukanlah hal mudah untuk diraih.Perjuangan, kerja keras dan pengorbanan kerap dilakukan Dekranasda Kaltaradalam upayanya membangkitkan geliat pengrajin daerah.
"Kamimenaruh perhatian besar pada potensi yang masih bisa terus dikembangkanterhadap hasil kerajinan alam Kaltara. Namun memang tantangan menuju anaktangga yang lebih tinggi bisa dibilang tak gampang untuk ditaklukan,"tutur Hj Rita yang juga istri dari Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie itu.
Mencaripengrajin yang memiliki semangat meningkatkan kualitas produknya adalah halawal yang ditemui sebagai tantangan. "Karena kebanyakan pengrajin sudahberusia paruh baya sehingga saat mereka membuat suatu produk, mereka terkadangmasih dengan pola lama. Tentu itu tidak buruk, hanya saja kita perlu melihatperkembangan zaman, sehingga hal tradisional bisa membaur baik dengan halmodern dan dapat menyentuh setiap kalangan," urainya lebih lanjut.
Menyediakansarana dan prasarana yang baik untuk para pengrajin daerah juga dapat dikatakansebagai tantangan lainnya. "Provinsi muda seperti Kaltara tentu masihharus mengalami banyak proses adaptasi dan pembelajaran terkait perencanaananggaran beserta tatanan administrasinya sehingga memang penyediaan fasilitaskepada pengrajin masih terus dalam upaya pengembangan," ucap Rita.
Dansetelah melihat geliat produk Kaltara menunjukkan ke arah yang lebih baik,tantangan lain yang ditemui ialah keterbatasan bahan baku, bantuan fasilitaspendukung hingga terkait hak cipta atas karya. "Hal diatas adalah apa yangsedang terus kami coba untuk tingkatkan, semoga program Dekranasda Kaltarauntuk para pengrajin daerah di kabupaten dan kota dapat lebih membuka peluanghidup dengan level perekonomian yang lebih baik," tutur wanita yangsebelumnya dosen Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda tersebut.
Hj Rita ingin terus mengukuhkan komitmen antaraDekranasda Kaltara dengan Dekranasda kabupaten dan kota di wilayah Kaltara agardapat memprioritaskan kesejahteraan pengrajin yang dibarengi dengan pengakuan positifatas kualitas hasil kerajinan daerah Kaltara. "Semoga apa yang kamiupayakan ini dapat membuahkan hasil yang baik sehingga produk kaltara dapatlebih diterima secara luas baik nasional maupun internasional. Dan, parapengrajin daerah dapat hidup sejahtera," tutupnya.