Daewoo Group Lirik Potensi Kaltara

id ,

Daewoo Group Lirik Potensi Kaltara

INVESTASI BESAR : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie bertemu dengan Mr Yoo S Kim, Managing Partner Cuiyc Pte. Ltd dan Mr Ok-Man Kim, Chairman W& I Co. Ltd. Wooil, petinggi Daewoo Group (perusahaan asal Korsel) di Jakarta, Jumat (14/10). (dok humas

Di usianya yang terbilang muda, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terus berusaha ‘berlari’ agar percepatan pembangunan di provinsi bungsu ini segera terwujud.

Muhammad Nor Gusti, Humas

Tidak hanya melakukan lobi-lobi di tingkat pusat. Langkah cepat yang terus dilakukan oleh Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie adalah membuka 'keran' untuk sejumlah investor yang berniat membangun Kaltara. Setelah Hyundai Group telah melakukan penjajakan. Kali ini, Daewoo Group, salah satu perusahaan dari Korea Selatan (Korsel) tertarik dengan potensi yang dimiliki Kaltara.

Saat bertemu dengan perusahaan yang berasal dari Negeri Ginseng-julukan Korsel-itu, Jumat pekan lalu, Gubernur mengatakan, perusahaan yang bergerak di bidang industri perikanan itu berminat membangun Cold Storage (CS). Uniknya, Cold Storage itu rencananya dibangun di atas kapal.

Bahkan, di hadapan Gubernur, petinggi Daewoo Group menargetkan perakitan dapat selesai dalam waktu 2 tahun, dengan mendatangkan bahan baku dari Korsel. "Bentuk Cold Storage yang rencananya akan dibangun di atas kapal. Bahannya akan didatangkan langsung dari Korsel untuk dirakit di perairan Kaltara.

Saya tertarik industri pengolahan hasil laut dengan konsep seperti itu. Karena seperti kita ketahui, potensi perikanan di Kaltara sangat besar. Apalagi, industry itu nantinya dengan teknologi modern. Bahkan sempat dipaparkan, ikan yang dibekukan bisa awet hingga 20-an tahun dan tidak mengurangi tekstur daging ikan itu. Mereka juga sudah punya pasar di berbagai negara di dunia," beber Irianto.

Sementara itu, Managing Partner Cuiyc Pte. Ltd, Mr Yoo S Kim mengatakan potensi yang dimiliki oleh Kaltara begitu besar. Dengan masuknya industry pengolahan hasil laut melalui kapal ke Kaltara, tentunya akan membawa dampak positif Kaltara, bagi negara-negara Asia, dan lebih mendunia. "Kami berharap dukungan pemerintah dan masyarakat Kaltara. Hal iniseyogianya dapat membantu percepatan pembangunan Kaltara, dan sangat memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat," ujarnya.

Namun sebelum melakukannya, Gubernur kembali mengatakan akan lebih dahulu berkoordinasi dengan kementerian terkait. Di antaranya dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) maupun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Selanjutnya, pihak investor juga akan melakukan survei ke lokasi. "Setelah pertemuan ini tadi, mereka kembali.

Nanti mereka datang lagi untuk melakukan survei," ujarnya. Bahkan, dalam waktu sekitar 3 tahun ke depan, investasi ini bisa terwujud. "Tentunya akan dipersiapkan dulu studi dan perizinannya. Indonesia juga bukan satu-satunya yang mendapat tawaran ini. Jadi tadi mereka bilang, kalau tidak bisa di Indonesia, mereka akan membangun ini di Myanmar," paparnya.

Menurutnya, ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi Indonesia, terutama untuk percepatan pembangunan di kawasan perbatasan yakni Kaltara. Sebab, selain Indonesia, industri modern di atas kapal juga sudah ada di Negara Thailand.

Dari itu, Gubernur mengajak agar masyarakat dapat memberikan dukungan. Sebab ini dapat berdampak positif bagi perkembangan Kaltara di mata dunia. "Kembali saya sampaikan, kuncinya ada di kita sendiri, terutama dukungan dari masyarakat. Termasuk dari para stakeholder terkaitnya," tuntas Irianto.(bersambung)