Kadin Nunukan bahas perdagangan perbatasan di Sabah

id Kadin nunukan

Kadin Nunukan bahas perdagangan perbatasan di Sabah

Ketua Kadin Nunukan, Irsan Humokor (kanan) saat mengikuti pertemuan dengan Pemerintah Negeri Sabah di Kota Kinabalu, Jumat (23/6)

Oleh M Rusman

Nunukan (Antaranews-Kaltara) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara membahas kerja sama perdagangan perbatasan dengan Pemerintah Negeri Sabah, Malaysia pada Jumat (23/6).
Ketua Kadin Nunukan, Irsan Humokor di Nunukan, Sabtu membenarkan, telah menghadiri undangan Pemerintah Malaysia terkait dialog kerja sama perdagangan lintas batas di Kota Kimabaku Negeri Sabah.
Dialog tersebut menyinggung soal upaya pemerintah baru Malaysia di bawah kepemimpinan Mahathir Muhammad untuk membuka kembali perdagangan dengan Kabupaten Nunukan dengan Sabah.
Ia menambahkan, keberadaab Kadin Nunukan pada acara tersebut atas undangan langsung Pemerintah Negeri Sabah dan didampingi Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu.
Irsan mengaku, dirinya banyak memetik poin penting pada dialog itu diantaranya adanya peluang kerja sama perdagangan kembali secara timbal balik antara Kabupaten Nunukan dengan Tawau Negeri Sabah.
Sebagaimana yang diutarakan Jimmy Wong Sze Phin, Pembantu Menteri di Jabatan Ketua Menteri Sabah selaku pembicara utama bahwa pemerintahan baru Malaysia akan membuka kembali bisnis antara kedua negara khususnya wilayah perbatasan melalui "border trade" dan "barter trade" dengan Indonesia.
Penyelenggara dialog perdagangan lintas batas ini juga mendorong terjalinnya hubungan baik (networking) antara pengusaha kawasan dengan memanfaatkan potensi Asean sebagai kawasan ekonomi terbuka, terang dia.
Pada acara itu juga terungkap, Pemerintah Malaysia akan fokus pada hubungan perniagaan dengan Indonesia di wilayah perbatasan khususnya Negeri Sabah dengan Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan.
Irsan Humokor menyebutkan, acara yang dikemas dengan pertemuan dialogis ini turut dihadiri pengusaha dari Australia, Hongkong, Brunai Darussalam, Pemerintah Belalawan dan pengusaha Tawi-Tawi Filipina.
Ditambah pengusaha negeri jiran dari Lahad Datu, Sandakan, Tawau dan Semporna.
Menyingung masalah perdagangan lintas batas dari Tawau menuju Kabupaten Nunukan dan sebaliknya yang sempat dipersulit pemerintah Malaysia sebelumnya, dia mengutarakan, ada peluang untuk dipermudah kembali atas prakarsa pemerintahan negara tetangga tersebut.
Namun kepastiannya akan diselenggarakan pertemuan khusus ke depannya antara Kadin Nunukan dan Pemerintah Kabupaten Nunukan dengan Pemerintah Negeri Sabah.
"Soal perdagangan lintas batas antara Nunukan dengan Sabah akan dibahas ulang melalui pertemuan khusus berikutnya," beber dia.