Oleh M Rusman
Nunukan (Antaranews-Kaltara) - Konsulat RI Tawau Negeri Sabah, Malaysia meminta Pemerintah Malaysia mengawasi dengan ketat jalur penyeberangan ilegal yang digunakan tenaga kerja Indonesia (TKI) atau buruh migran Indonesia (BMI) selama ini.
Keinginan kantor perwakilan Indonesia di Tawau ini pasca peristiwa kecelakaan laut yang dialami TKI yang hendak pulang kampung di perairan perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat (29/6) malam.
Konsul RI Tawau, Sulistijo Djati Ismoyo melalui pesan tertulisnya, Senin menuturkan maraknya TKI/BMI yang menggunakan penyeberangan ilegal masuk dan keluar dari Malaysia karena masih beroperasinya jalur tersebut.
Ia mengakui, TKI/BMI menggunakan jalur ilegal karena masih banyak yang belum memiliki dokumen sah bekerja di negara itu.
Kemudian, Pemerintah Malaysia juga belum membuat kebijakan atau aturan soal pemberian dokumen sah kepada TKI/BMI yang tinggal di Negeri Sabah mendampingi keluarganya.
Pada kesempatan ini pula, Djati sapaan Konsul RI Tawau meminta kepada TKI/BMI yang masuk atau pulang ke kampung halamannya agar tidak menggunakan jalur ilegal.
Sebab jalur penyeberangan yang menjadi lokasi kejadian tabrakan "speedboat" pada Jumat (29/6) malam, pernah terjadi hal yang sama pada Februari 2017.
Pasca kejadian pekan lalu yang menelan enam korban meninggal dunia dan empat orang masih dinyatakan hilang itu, KRI Tawau mengucapkan turut belasungkawa
Kepada penumpang yang selamat dan mengalami luka-luka agar cepat pulih, ujar Djati.
Berita Terkait
Ratusan WNI di Sabah dideportasi bertahap ke Nunukan
Rabu, 3 Juni 2020 11:27
165 WNI segera dipulangkan dari Sabah ke Nunukan
Selasa, 12 Mei 2020 13:59
Pemulangan ratusan TKI Tawau terhalang COVID-19
Selasa, 28 April 2020 15:24
Tawau darurat Corona, KRI Tawau surati bupati Nunukan
Senin, 30 Maret 2020 18:26
Konsulat RI Tawau dorong kerja sama perdagangan Sabah-Jatim via Selat Makassar
Kamis, 25 Juli 2019 19:56
KRI Tawau sholat Id dan open house bersama WNI
Rabu, 5 Juni 2019 16:47
KRI Tawau beberkan perusahaan di Sabah tolak biayai sekolah TKI
Sabtu, 20 April 2019 15:24
Rekapitulasi suara di PPLN Tawau, Jokowi-Amin 80,87 persen
Jumat, 19 April 2019 21:28