Kehadiran Bank Pengaruhi Geliat Ekonomi Kaltara

id Groundbreaking,Peletakan, Batu, Pertama, BPD, Kaltara

Kehadiran Bank Pengaruhi Geliat Ekonomi Kaltara

GROUNDBREAKING : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie melakukan groundbreaking pembangunan Kanwil PT BPD Kaltim-Kaltara, Selasa (24/7). (humasprovkaltara)

Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie berharap hadirnya bank di Kaltara dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian provinsi termuda ini. Menurut Gubernur, salah satu indicator penunjang kemajuan daerah adalah dengan adanya bank. "Dengan adanya bank, perekonomian Kaltara dapat menggeliat secara cepat," ujar Irianto usai meletakkan batu pertama pembangunan Gedung Kantor Wilayah (Kanwil) PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim-Kaltara, Selasa (24/7). Karena itu, kehadiran bank di Kaltara ini harus menjadi perhatian pemerintah di daerah.

Sebagai masyarakat Kaltara, tentunya harus bangga karena memiliki bank. Sebab, kebanggaan tersebut adalah harga diri yang harus terus diperjuangkan. "Karena itu saya ingin sampaikan, kita patut bergembira karena pada hari ini akan menjadi bagian dari catatan sejarah," kata Gubernur.

Pemprov, kata Gubernur, memberikan perhatian khusus kepada Bank Kaltimtara-sebutan lainnya, agar bank ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Kaltara. Oleh sebab itu, Gubernur mengajak semua capaian yang telah diraih perlu diapresiasi. "Apalagi kita telah menjadi salah satu pemegang saham di Bank Kaltimtara," jelas Gubernur.

Kaltara, lanjut Irianto, juga akan menjadi masa depan Indonesia. Jika Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan I akan terealisasi. Sehingga jajaran pemerintah baik di tingkat kabupaten/kota dan provinsi harus kompak untuk mendukung program itu. Pasalnya, jika tahun ini sudah bisa dimulai pembangunannya, maka akan menjadi peluang bagi pertumbuhan ekonomi di Kaltara. "Saya yakin Kaltara sudah melompat begitu jauh. Pembandingnya adalah APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) kita, yang kita mulai dari nol Rupiah, yang saat ini sudah melampaui daerah yang lebih dulu dimekarkan dari Kaltara," ujar Gubernur.

Disebutkannya, ekonomi Kaltara punya prospek yang begitu hebat. Karena itu, bank di Kaltara harus menyiapkan diri dan mampu bersaing secara sehat. Utamanya dalam hal pelayanan.

Seperti diketahui, angka pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) kembali menunjukkan tren positif pada triwulan I 2018 ini. Data di Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi di Kaltara mencapai 5,56 persen. Angka ini tertinggi dibanding pertumbuhan ekonomi provinsi lain di Kalimantan. Dan juga di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang pada triwulan I ini mencapai 5,06 persen.

Gubernur mengatakan, pertumbuhan ekonomi Kaltara diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas harga berlaku mencapai Rp 20,74 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 14,04 triliun. "Sesuai rilis BPS (Badan Pusat Statistik) Kaltara per 7 Mei 2018, perekonomian Kaltara triwulan I 2018 tumbuh sebesar 5,56 persen dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya (triwulan I 2017) (y-on-y)," kata Irianto.

Sementara dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum yang tumbuh sebesar 16,00 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh paling tinggi sebesar 14,19 persen.

Dibeberkan, ekonomi Kaltara triwulan I-2018 terkontraksi sebesar 0,23 persen (q-to-q), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,60 persen. Hal ini disebabkan oleh beberapa lapangan usaha mengalami kontraksi pada triwulan I-2018 ini. Seperti lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib; lapangan usaha pertambangan dan penggalian; lapangan usaha industri pengolahan; serta lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan. Dari sisi pengeluaran komponen yang memberi andil pada terkontraksinya ekonomi Kaltara adalah komponen pengeluaran konsumsi pemerintah.

Dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan ekonomi Kaltara dibentuk oleh komponen net ekspor antar daerah sebesar 2,24 persen, komponen ekspor luar negeri sebesar 1,34 persen kemudian Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi fisik sebesar 0,23 persen, dan komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 0,05 persen.

Berkaitan dengan kinerja ekonomi regional Pulau Kalimantan, Gubernur mengatakan, dengan angka 5,56 persen, Kaltara mencatat pertumbuhan tertinggi dibanding wilayah lainnya. Diikuti kemudian oleh Kalimantan Barat (Kalbar) dengan pertumbuhan sebesar 5,11 persen, Kalimantan Selatan (Kalsel) sebesar 5,01 persen, Kalimantan Tengah (Kalteng) sebesar 4,62 persen, dan Kalimantan Timur (Kaltim) sebesar 1,77 persen.

Namun jika dilihat struktur perekonomian Pulau Kalimantan pada triwulan I-2018 ini, tercatat masih didominasi oleh Kaltim sebesar 52,36 persen, diikuti Kalbar sebesar 15,81 persen, Kalsel sebesar 13,41 persen, Kalteng sebesar 11,43 persen, dan Kaltara sebesar 6,99 persen.