Tingkatkan Ekonomi Keluarga Berbasis Syariah

id Kerjasama,STEI,Pemprov

Tingkatkan Ekonomi Keluarga Berbasis Syariah

KERJASAMA : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie menandatangani perjanjian kerjasama antara Pemprov Kaltara dengan Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Bogor, Selasa (23/7). (humasprovkaltara)

Bogor (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) kembali melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi. Kali ini dengan Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Bogor. Kerja sama ditandai lewat menandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie bersama Ketua STEI Tazkia, Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc. Hadir dan turut menyaksikan langsung penandatanganan MoU, Ketua Yayasan atau CEO Tazkia Group, Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec. Sementara dari Kaltara, mendampingi gubernur, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sigit Muryono dan Kepala Bappeda - Litbang, Datu Iqra Ramadhan.

Berbeda dengan kerja sama dengan perguruan tinggi yang telah dilakukan sebelum-sebelumnya, MoU kali ini bukan hanya dalam hal pendidikan formal. Namun juga terkait pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) secara umum, serta peningkatan ekonomi, utamanya ekonomi berbasis syariah. Melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Sebelum ini, kita sudah melakukan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi. Baik di dalam, maupun luar negeri. Kerja sama ini penting, sebagai bagian dari upaya kita melakukan networking. Utamanya dalam hal meningkatkan kualitas SDM di Kaltara,” kata Irianto.

Di bidang peningkatan SDM, khususnya bagi aparatur pemerintahan, kerjasama ini nanti kita tindak lanjuti dengan mengirimkan ASN kita untuk belajar di perguruan tinggi yang telah menjalin sekali. “Tadi saya secara langsung juga mengundang Bapak Muhammad Syafi'i Antonio untuk bisa ke Kaltara, untuk memberikan pencerahan kepada para ASN di Kaltara,” kata Irianto lagi.

Kemudian kerja sama lain, adalah mengenai peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pelatihan-pelatihan langsung kepada masyarakat. Termasuk program pemberdayaan masyarakat, yang dibimbing langsung oleh orang yang telah terdidik dan berpengalaman di dalamnya. Kerjasama program ini, oleh Tazkia sudah dilakukan dengan Pemprov Nusa Tenggara Barat dan telah berhasil. “Kita juga sekarang dalam progres kerja sama serupa dengan Bangka Belitung,” sambung Muhammad Syafii Antonio.

Berkaitan dengan pemberdayaan ekonomi rakyat, Gubernur sangat tertarik dengan program yang dilakukan oleh Tazkia. Bahkan kemarin, Gubernur sempat diajak ke salah satu desa yang menjadi binaannya. Yaitu melihat aktivitas ibu-ibu majelis taklim Nurul Iman, di Desa Kadu Manggu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

“Di situ ada puluhan ibu-ibu yang berkumpul, mereka telah dibina sejak 7 tahun lalu. Diberi pinjaman modal, diajari mengelola uang secara syariah. Melalui program ini, para ibu tersebut dibina untuk berusaha, serta belajar mengelola keuangan. Sehingga bisa membantu meningkatkan ekonomi keluarga,” katanya.

“Saya sangat tertarik, program ini nanti laksanakan di Kaltara. Untuk tindak lanjutnya nanti akan dibantu oleh Tazkia. Dan ini juga yang menjadi salah satu bagian dari kerja sama yang kita lakukan,” lanjut Irianto. Lebih jauh Gubernur menekankan, dari kerjasama ini tidak hanya sekedar seremoni dan retorika belaka. Namun yang terpenting bagaimana implementasi setelah MoU dilakukan. “Untuk itu, saya minta kepada Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkaitnya untuk segera menindaklanjuti, dengan intensif komunikasi bersama pihak Tazkia. Saya juga harap, mudah-mudahan dalam waktu 4 bulan ke depan, sudah ada progres tindak lanjut dari kerjasama ini,” imbuhnya.



EKONOMI RAKYAT : Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie menyempatkan diri bersilaturahmi dengan ibu-ibu anggota majelis taklim Nurul Iman, di Desa Kadu Manggu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Selasa (23/7). Mereka merupakan binaan dari Tazkia Group melalui program pemberdayaan ekonomi kerakyatan. (humasprovkaltara)