Tarakan (ANTARA) - Para insan pers dari organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltara, PWI Tarakan dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kaltara melakukan unjuk rasa di Mapolres Tarakan, Rabu.
Mereka juga turun ke jalan menyampaikan aspirasi atas apa yang dialami rekan-rekan wartawan selama unjuk rasa belum lama ini.
Aksi damai wartawan ini dengan tegas menentang tindakan refresif aparat keamanan terhadap insan pers, demikian disampaikan kata Ketua IJTI Kaltara, Usman Codang.
Hal senada disampaikan Sekretaris PWIKaltaraMansyurdan Ketua PWITarakanSultan.
Mereka sepakat menolak kekerasan terhadapwartawan karena mereka bekerja dilindungi UU Pers.
Dalam aksi itu mereka meminta ada kesepakatan komitmen aparat kepolisian bersama wartawan di Kaltara yaitu :
Pertama, jurnalis Tarakan mendukung penuh kerja Kepolisian dalam menjalankan tugas dan fungsinya, sesuai amanat Undang-Undang .
Kedua, Kepolisian memastikan bahwa tindakan intimidasi dan kekeresan kepada jurnalis saat melakukan peliputan tidak akan terjadi di Kaltara.
Ketiga, Polres Tarakan menjalankan nota kesepahaman antara dewan pers dan Polri sesuai dengan UU Pers Nomor 40 Tahun 1999.
Para jurnalis yang melakukan aksinya langsung diterima oleh Kapolda Kaltara, Brigjen Pol Indrajit dan Kapolres Tarakan, AKBP Yudhistira Midyahwan.
Indrajit mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan wartawan karena selama unjuk rasa berlangsung berjalan baik, aman dan tertib.
"Wartawan adalah mitra kita, polisi dalam melakukan tugas tidak boleh melakukan tindakan kekerasan sesuai SOP," kata Indrajit.
Hal lain yang mereka sorotiRancangan Undang-undang Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).
Wartawan nantinya harus berhadapan dengan 10 pasal dalam Rancangan UU KUHPyang biasa mengancam kebebasan pers.
Seluruh pasal ini harus dicermati dan disikapi dengan tegas agar tak lagi bertentangan dengan UU nomor 40 tahun 1999 tentang Pers dan semangat Pers mendukung kemerdekaan berpendapat,
katanya.aca juga: LBH Pers dampingi tiga jurnalis korban kekerasan
Baca juga: Wartawan ANTARA jadi korban kekerasan aparat
Berita Terkait
IKWI Ingatkan Peranan Perempuan di Pemilu 2024
Kamis, 18 Januari 2024 8:53
Jurnalis AS kolaps dan meninggal saat liput laga Argentina vs Belanda
Minggu, 11 Desember 2022 0:38
Dewan Pers diberi wewenang sertifikasi jurnalis karena UU "lex specialis"
Minggu, 26 Juni 2022 12:14
Kisruh uji kompetensi wartawan, Dirjen IKP tegaskan hanya Dewan Pers lakukan sertifikasi jurnalis
Sabtu, 25 Juni 2022 20:40
Malaysia mengutuk pembunuhan jurnalis oleh pasukan Israel
Kamis, 12 Mei 2022 7:29
Kapolda sampaikan dukacita atas meninggalnya jurnalis di Simalungun
Minggu, 20 Juni 2021 8:56
Puluhan iPhone jurnalis disusupi spyware NSO
Selasa, 22 Desember 2020 14:18
Jurnalis Metro TV tewas nabrak truk sampah di Jakarta
Minggu, 22 November 2020 17:14