Cegah Stunting Sejak Dini

id Pembukaan, Lomba,Balita, Sehat

Cegah Stunting Sejak Dini

BALITA SEHAT : Pelaksanaan Lomba Balita Sehat Tahun 2019, Senin (25/11). (humasprovkaltara)

Tanjung Selor (ANTARA) - Kesehatan merupakan hal yang sangat mendasar bagi kehidupan manusia. Untuk bisa menciptakan masyarakat sehat, sejak dini generasi muda bangsa harus mendapatkan perhatian dengan baik. Ini disampaikan kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Usman yang mewakili Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat membuka Lomba Balita Sehat Tahun 2019 di ruang pertemuan lantai 2 Hotel Pangeran Khar, Senin (25/11) pagi.

Disebutkan Usman, untuk menjadi aset bangsa yang berharga, anak mempunyai hak dan kebutuhan hidup yang perlu dipenuhi yaitu kebutuhan akan makan dan zat-zat gizi, kesehatan, bermain, kebutuhan emosional, pengembangan moral, pendidikan serta memerlukan lingkungan keluarga dan lingkungan sosial yang mendukung bagi kelangsungan hidup, tumbuh kembang dan perlindungannya. “Dari itu, sangat diharapkan melalui Lomba Balita Sehat ini, dapat menumbuhkan kepedulian para orangtua terhadap tugas pokoknya dalam menumbuh kembangkan anak-anaknya,” kata Usman.

Menurutnya, adalah penting bagi orangtua untuk mengetahui cara merawat dan mengasuh balita yang baik, sehingga nantinya dapat tumbuh secara optimal sesuai amanat yang diberikan oleh Allah SWT. “Sebagaimana yang diarahkan Gubernur, diharapkan tiap kabupaten dan kota dapat lebih mengaktifkan kegiatan-kegiatan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Bila mungkin, buatlah terobosan baru yang menyentuh kepentingan masyarakat agar dapat mensejahterakan kehidupannya,” harap usman.

Sebagai informasi, Lomba Balita Sehat tahun ini merupakan tahun ke-6 pelaksanaannya. Adapun, tema yang diangkat adalah Balita Sehat Tanpa Stunting Untuk Mewujudkan Generasi Hebat. Lomba ini diikuti 10 peserta, yang terdiri dari para pemenang Lomba Balita Sehat tingkat kabupaten/kota. Pada lomba ini, terbagi 2 kategori yaitu Balita umur 0-2 tahun dan Balita 2-5 tahun. Unsur penilaiannya, adalah kondisi fisik, pertumbuhan gigi, gizi, kondisi psikis anak serta kelengkapan dokumen balita.

Baca juga: 44 Desa Jadi Lokus Penanganan Stunting

Baca juga: Anggaran Stunting dari Dana Desa Capai Rp 202,6 Miliar