Inventarisasi Alat Dan Bahan Medis Tambahan

id Inventarisasi, Alat, Bahan, Medis

Inventarisasi Alat Dan Bahan Medis Tambahan

Gambar Ilustrasi (humasprovkaltara)

Tanjung Selor (ANTARA) - Penggunaan alat rapid test dilakukan seefisien mungkin. Cadangan persediaan alat rapid test di Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) tersisa 600 strip pasca diedarkan kedua kalinya ke Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan. Termasuk dalam penggunaan di Posko Covid-19 di Gedung Bandiklat Kabupaten Bulungan. “Persediaan di rumah sakit kabupaten/kota dan Dinas Kesehatan juga telah berkurang. Tetapi kami masih menunggu laporan penggunaannya, karena itu harus dilaporkan ke pusat juga," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltara, Agust Suwandy, Selasa (7/4).

Gugus Tugas Provinsi belum merencanakan pengadaan alat rapid test secara mandiri. Sebab, Kementerian Kesehatan belum merekomendasikan merk lain di luar pembagian Kemenkes. Sejatinya, Dinas Kesehatan Kaltara siap jika dilakukan pengadaan. “Di pasaran belum ada merk yang direkomendasikan. Sehingga sementara kita efisiensi saja dulu. Betul-betul digunakan untuk mereka yang kontak erat dengan pasien positif, bukan melakukan pemeriksaan massal tanpa ada riwayat atau status OTG (orang tanpa gejala) maupun ODP," ujarnya.

Gugus Tugas juga menginformasikan, persediaan obat-obatan untuk PDP dan pasien positif Covid-19 masih relatif aman. Dinas Kesehatan juga segera menyelesaikan pencatatan tambahan kebutuhan alat dan bahan medis lainnya untuk diusulkan pengadaannya. “Mulai tadi, kami teman-teman di Dinas Kesehatan Provinsi, mulai menyusun kebutuhan tambahan. Namun perlu diketahui bahwa saat ini harga dan ketersediaan barang mulai susah. Masker N-95 saja sudah Rp 2,5 juta per kotak. Jadi hitungan satu masker Rp 125 ribu," ujarnya.

Sampel 3 Pasien Pertama Positif Diuji Lagi

Selasa (7/4) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Utara melaporkan tak ada tambahan kasus positif. Jumlah pasien terkonfirmasi positif tetap berjumlah 16 orang. Dengan rincian 9 pasien di Kota Tarakan, 4 pasien di Nunukan, dan 3 pasien di Bulungan.

Kemudian, jumlah ODP sebanyak 304 orang dengan rincian 99 orang di Kota Tarakan, 33 orang di Malinau, 80 orang di Nunukan, 59 orang di Tana Tidung, dan 33 orang di Bulungan. Adapun orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 170 orang, dengan rincian 118 orang di Tarakan, 20 orang di Nunukan, dan 32 orang di Bulungan.

Sementara PDP, di Tarakan, Malinau, dan Nunukan masing-masing terdapat terdapat 6 orang. Sedang di Tana Tidung dan Bulungan masing-masing 2 orang. Sehingga total PDP sebanyak 22 orang. Khusus PDP di Tana Tidung, tengah dalam penanganan di RSUD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor, Bulungan. “Hari ini tak ada tambahan pasien positif. Dan empat sampel yang kita kirim dan sudah didapatkan hasilnya, bahwa keempatnya negatif. Keempat sampel ini sebelumnya diambil dari klaster jamaah tabligh Gowa," ujarnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan juga dilaporkan hari ini (7/4) telah mengambil 20 sampel klaster jamaah tabligh yang kontak erat dengan pasien positif. Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan melakukan hal sama dengan mengambil 23 sampel. Gugus Tugas juga telah melakukan pengambilan sampel pasein positif 01 (di Tarakan) dan 02 (di Bulungan) untuk kali kedua. Satu sampel positif lainya diambil dari pasien positif di Kabupaten Nunukan. Sampel ketiga pasien tengah dalam pengiriman ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya. "Kita berharap tiga sampel yang kita kirim, hasilnya negatif sehingga bisa dinyatakan ketiga pasien sembuh dari Covid-19," tutupnya.

Baca juga: Gubernur keluarkan kebijakan pantau warga dari area transmisi Corona

Baca juga: 4sampel jamaah tabligh di Tarakan terkonfirmasi hasilnya negatif