Kaltara optimistis masuk 5 besar pencegahan korupsi terbaik nasional

id Pjs gubernur,Kpk,Anti rasuah

Kaltara optimistis masuk 5 besar pencegahan korupsi terbaik nasional

Kaltara optimistis masuk 5 besar pencegahan korupsi terbaik nasional

Tanjung Selor (ANTARA) - Berdasarkan data tujuh area intervensi capaianMonitoring dan Evaluasi Capaian Rencana Aksi Pencegahan Korupsi Terintegrasi (MCP/Monitoring Centre for Prevention), Kaltara optimistis bisa masuk lima besar terbaik pencegahan rasuah secara nasional.

"Pemprov Kaltara tahun ini, sejatinya ingin mengulang kesuksesan capaian rencana aksi MCP berada di urutan ketiga nasional seperti pada tahun 2019 dengan nilai 93," kata Surianyah, Sekprov Kaltara di Tanjung Selor, Senin.

Hal itu disampaikan saat Pemprov bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Capaian Rencana Aksi Pencegahan Korupsi Terintegrasi (MCP/Monitoring Centre for Prevention), Senin (23/11/2020) di Tanjung Selor.

Baca juga: Kaltara Peringkat 3 Renaksi Korsupgah Nasional

Namun melihat kendala pandemi COVID-19, Pemprov Kalimantan Utara realistis namun berupaya melaksanakan rencana aksi pencegahan korupsi di 8 area intervensi.

Dari 7 area intervensi capaian MCP tahun 2020, ada 4 area intervensi yang sudah kategori, hijau yakni Perencanaan dan Penganggaran APBD (87,1%), Pelayanan Terpadu Satu Pintu (89,5%), APIP (73,9%), Manajemen ASN (91,6%).

Ada pun tiga area intervensi lainnya masih kategori kuning masing-masing Pengadaan Barang dan Jasa (87,1%), Optimalisasi Pajak Daerah (40,1%), dan Manajemen Aset Daerah (61,4%).
Kaltara optimistis masuk 5 besar pencegahan korupsi terbaik nasional



"Untuk mendorong area-area intervensi menjadi lebih tinggi, ada upaya-upaya khusus khusus. Misal dalam perencanaan dan penganggaran masih kurang pada indikator Standar Satuan Harga (SSH) dan Analisis Standar Biaya (ASB)," kata Sekprov.

"Sehingga di sisa waktu 2020 ini, kita akan lakukan review ASB dan SSH. Termasuk menetapkan APBD tepat waktu," ujarnya.

Suriansyah optimistis, Provinsi Kalimantan Utara masih akan masuk dalam lima besar penilaian renaksi Korsupgah KPK di akhir tahun 2020 ini.

Sebab, beberapa item sub area intervensi masih diverifikasi oleh Tim Korsupgah (Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi) KPK.

Verifikasi itu, antara lain audit kepatuhan penyelenggaraan PBJ, laporan "tracking" perizinan online, Pergub tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Barang Milik Daerah, Keputusan Gubernur tentang SOP Jenis Pengelolaan Barang Milik Daerah, melengkapi database wajib pajak aktual dan potensial yang akurat dan informatif, serta audit probity dan audit khusus oleh Inspektorat.

Baca juga: Wali Kota Dumai ditahan KPK

Baca juga: KPK: Ada dua kepala daerah akan ditahan


"Beberapa item tersebut sudah diunggah oleh teman-teman OPD. Kita menunggu diverifikasi oleh Tim Korsupgah. Dan kita optimistis capaian rencana aksi pencegahan korupsi Pemprov Kaltara bisa di lima besar nasional," sebutnya.

Salah satu anggota Tim Korsupgah KPK yang hadir dalam pertemuan tersebut, Norce Sitanggang mengungkapkan bahwa sampai triwulan III 2020 kemarin, Pemprov Kalimantan Utara menempati urutan ke-9 dengan nilai 65,83.

"Secara umum sudah lumayan bagus. Harapan kami masih sama seperti tahun lalu, nilainya 93. Tetapi semua lini, kita dihadapkan dengan kondisi pandemi COVID-19, kita tidak bisa memaksakan kondisi. Menutup tahun ini, kita harapkan bisa mencapai 80 sampai 85," sebut Norce.

Selain Norce, juga hadir anggota Tim Korsupgah lainnya, yaitu Azril Zah.

Sebelumnya, tahun lalu, berdasarkan progress tindak lanjut rencana aksi (Renaksi) pencegahan korupsi di tingkat nasional yang dilakukan pada 8 area intervensi hingga 7 Desember 2019 yang dirilis KPK melalui Sistem Informasi Koordinasi dan Supervisi Pencegahan, dari 542 pemerintah daerah se-Indonesia, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara menempati peringkat ke-3 progres renaksi korsupgah nasional.


Cegah semua lini

Penjabat Sementara Gubernur Kalimantan Utara Teguh Setyabudi di hadapan Tim Korsupgah KPK mengungkapkan Pemprov Kaltara melalui semua OPD-nya telah berusaha keras melaksanakan rencana aksi pencegahan korupsi di semua lini.

Pemprov juga berkomitmen mempertahankan pencapaian rencana aksi pencegahan korupsi tahun lalu.

"Adapun hal-hal yang kurang, tolong kiranya Pemprov diberikan arahan dan petunjuk sehingga betul-betul menyiapkan MCP dengan sebaik-baiknya," kata Teguh Setyabudi.

Baca juga: Cegah Korupsi, Pemprov Dukung Percepatan Sertifikasi Aset
Kaltara optimistis masuk 5 besar pencegahan korupsi terbaik nasional