Pelni Nunukan antisipasi lonjakan penumpang libur Nataru

id PT Pelni, Nunukan, libur panjang, Nataru

Pelni Nunukan antisipasi lonjakan penumpang libur Nataru

Kepala Operasional PT Pelni Kabupaten Nunukan Yusuf Hanura. FOTO; ANTARA/M Rusman

Nunukan (ANTARA) - Menghadapi libur panjang perayaan Natal pada 25 Desember 2021 dan Tahun Baru, PT Pelni Cabang Nunukan, Kaltara melakukan langkah-langkah antisipasi dengan memperketat syarat-syarat yang telah ditentukan oleh pemerintah sekaitan dengan penggunaan jasa transportasi laut.

Kepala Oprasional PT Pelni Cabang Nunukan Yusuf Hanura di Nunukan, Senin menerangkan perusahaan negara ini tetap berpegang teguh pada keputusan pemerintah terkait dengan pencagahan penularan COVID-19 dengan memperketat protokol kesehatan.

Syarat yang dimaksudkan adalah setiap penumpang yang akan menggunakan jasa armada PT Pelni terlebih dahulu memperlihatkan sertifikat vaksin minimal dosis I dan tes antigen yang berlaku 2x24 jam. Syarat ini harus diperlihatkan pada saat membeli tiket di loket PT Pelni Nunukan.

Ia menegaskan tidak memberikan toleransi kepada calon penumpang yang belum memenuhi syarat kecuali memperlihatkan surat keterangan dari rumah sakit pemerintah atau swasta yang telah ditunjuk bahwa bersangkutan tidak dapat divaksin karena alasan tertentu.

"Bisa saja calon penumpang nantinya diberikan toleransi bagi yang belum vaksin tetapi harus ada surat keterangan dari rumah sakit pemerintah atau swasta yang ditunjuk bahwa bersangkutan tidak bisa divaksin karena alasan tertentu," ucap Yusuf Hanura.

Diprediksi menjelang Nataru ini, akan terjadi lonjakan penumpang yang naik di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan khususnya kepulangan TKI dari Sabah, Malaysia. Sebab, tidak adanya libur panjang Nataru pada 2020 akibat pandemi COVID-19.

PT Pelni Nunukan memiliki dua armada dengan pelayaran rute pendek dan panjang yakni KM Bukit Siguntang dan KM Lambelu. Rute panjang hingga Pelabuhan Larantuka, Kabupaten Flores Timur dan rute pendek di Kota Makassar.

Selama pandemi COVID-19, kedua armada milik PT Pelni ini hanya mengangkut paling banyak 400-an penumpang.