"Pemerintah Daerah, diminta menggalakkan gerakan tanam pangan, menguatkan kerja sama antar daerah dengan turut mengawasi penyaluran BBM subsidi dan mengumumkan angka inflasi setiap bulan, serta mengintensifkan jaring pengaman sosial," kata Wali Kota Tarakan Khairul dalam keterangan tertulis diterima di Tarakan, Rabun(14/9).
TPID yang diketuai oleh Wali Kota Tarakan, Khairul ini bersanding bersama dengan Kota Samarinda dan Kota Pontianak, dianggap sebagai TPID yang berhasil mengendalikan inflasi di daerahnya.
Penilaian ini diumumkan oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) yang diketuai oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartanto di Surabaya, Rabu (14/9) pada momentum Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tingkat Nasional.
Pada Rakor ini pula, dibahas beberapa hal terkait strategi pengendalian inflasi baik tingkat pusat maupun nasional di tengah-tengah tren kenaikan harga berbagai komoditas yang terjadi secara global.
Di samping itu, pejabat publik juga diminta untuk mampu mewujudkan komunikasi publik secara cermat agar tidak membuat panik masyarakat, mengingat secara umum inflasi di Indonesia masih terkendali.
Di Kota Tarakan sendiri, terdapat tiga komoditas pangan yang menyumbang peningkatan angka inflasi yaitu bawang merah, cabai, dan tomat.
Secara keseluruhan, inflasi di Tarakan terkendali di angka 3,72 persen year to date. Beberapa arahan yang disampaikan oleh pemerintah telah pula dilaksanakan oleh TPID Tarakan yang terdiri dari unsur Pemerintah Kota, Bank Indonesia dan unsur lembaga/satuan vertikal yang ada di Tarakan.
Baca juga: Gelar Indonesia Best Bank Awards 2022, Warta Ekonomi apresiasi perbankan berprestasi
Baca juga: Inflasi di Kaltara turun sebesar 0,47 persen