Polres Tarakan sosialisasikan tilang elektronik pada Operasi Zebra Kayan 2022

id Polres

Polres Tarakan sosialisasikan tilang elektronik pada Operasi Zebra Kayan 2022

Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia. ANTARA/Susylo Asmalyah.

Tarakan (ANTARA) - Polres Tarakan, Kalimantan Utara mensosialisasikan tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) pada Operasi Zebra Kayan 2022

"Di Tarakan sudah ada ETLE, kemungkinan nanti beroperasinya bulan November, maka untuk bulan Oktober ini kita akan menggalakkan sosialisasi," kata Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia di Tarakan, Jumat.

Hal tersebut dilaksanakan, agar
masyarakat tidak kaget, bila ada pemberitahuan melanggar.

Kepolisian telah memasang dua kamera ETLE di jembatan penyeberangan Jalan Yos Sudarso. Selain itu, ada juga kamera bergerak yang dibawa oleh personel yang melakukan patroli.

Dalam penerapannya, personel tidak bersentuhan langsung dengan pengendara. Jika menemukan pengemudi melakukan pelanggaran lalu lintas, maka petugas akan memfoto lalu melaporkan ke aplikasi ETLE.

Operator ETLE yang berada di Mako Polres Tarakan memproses laporan tersebut lalu disampaikan ke Kantor Pos untuk mengkonfirmasi kepada pengendara yang melanggar. Jika benar, Kantor Pos akan mengkonfirmasi kembali operator ETLE untuk ditindak.

Operasi Zebra Kayan 2022 telah dimulai di seluruh wilayah hukum Kepolisian Daerah (Polda) Kaltara sejak 3 Oktober hingga 16 Oktober 2022.

Terdapat tujuh prioritas pelanggaran yang menjadi pengawasan, diantaranya pengemudi atau pengendara yang menggunakan ponsel saat berkendaraan.

Selain itu, pengemudi yang masih di bawah umur, pengemudi atau pengendara bermotor yang berboncengan lebih dari satu orang, pengemudi atau pengendara motor yang tidak menggunakan helm SNI dan pengemudi atau pengendara yang tidak menggunakan sabuk pengaman.

Juga diawasi pengemudi atau pengendara dalam pengaruh atau mengkonsumsi alkohol, pengemudi atau pengendara yang melawan arus dan pengemudi atau pengendara yang melebihi batas kecepatan.
Baca juga: Oknum guru di Tarakan diduga lakukan pelecehan seksual pada murid