Kaltara masih 10 provinsi dengan Inflasi terendah

id Pemprov

Kaltara masih 10 provinsi dengan Inflasi terendah

Analis Kebijakan Ahli Madya Biro Perekonomian Setprov Kaltara, Syamsudin Bahri mengikuti Rakor TPID di Ruang Rapat Lantai 2 Kantor Gubernur, Senin (4/12). (dkisp)

Tanjung Selor (ANTARA) - Analis Kebijakan Ahli Madya Biro Perekonomian Setprov Kaltara, Syamsudin Bahri, S.T., M.AP secara daring mengikutiRapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) 2023 berlangsung di Ruang Rapat Lantai 2 Kantor Gubenur Kaltara. Rapat itu dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI), Tito Karnavian.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) minggu ke 4 November2023, Inflasi Provinsi Kalimantan Utaratercatat2,45 persen Year on Year (yoy), 0,33 persen Month to Month (mtm) dan 1,93 persen Year to Date (ytd)dan masih bertengger dalam daftar 10 Provinsi Inflasi Terendah.

“Capaian inflasi Kaltara 2,45 persen lebih baik dan berada dibawah inflasi nasional 2,86 persen,” tuturnya.

Syamsudin menjelaskan hal ini dipengaruhi oleh 2 kota IHK (Indeks Harga Konsumen) yaitu Kota Tanjung Selor sebesar 1,95 persen (yoy), 0,37 (mtm) dan 1,76 (ytd) masuk peringkat 2 inflasi terendah di Pulau Kalimantan. Dan Kota Tarakan dengan capaian 2,58 persen, 0,32 persen (mtm) dan 1,98 persen (ytd) berada pada peringkat 7 dari 12 IHK.

Inflasi ini terjadi 3 faktor bidang Transportasi, Perawatan Pribadi/Jasa serta Makanan, Minuman dan Tembakau karena menjelang Nataru (Natal dan Tahun Baru)

Untuk Indikator Perubahan Harga Kaltara Non IHK, gabungan 3 Kabupaten, yakni Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Tana Tidung tercatatinflasi sebesar 1,52 persen.

Inflasi di Bumi Benuanta tersebutdipengaruhi beberapa komoditas yang dominan terhadap perubahan harga yaitu Cabe Rawit sebesar 0,856 persen, kemudian Cabai Merah sebesar 0,5897 persen disusul beras 0,2092 persen.

Oleh karena itu, Syamsudin mengingatkan untuk semua pemangku jabatan agar terus memantau dan menyampaikan informasi dari semua komuditas sehingga inflasi bisa diatasi menjelang Natal dan Tahun Baru.

“Kepada semua pihak yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah, untuk selalu berkoordinasi dan mencari solusi ketika ada kendala dengan cepat seperti arahan Mendagri,” pungkasnya.(dkisp)

Baca juga: Wujudkan SDM unggul, Pemprov petakan kompetensi ASN dengan CACT
Baca juga: Fakultas Kedokteran UBT, upaya pemenuhan nakes di Tapal Batas
Baca juga: Festival Literasi Kaltara 2023 Digelar di Tarakan
Baca juga: Pemprov Kaltara Terus Mencegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Baca juga: Kaltara Berpeluang Kerjasama Peternakan dan Pertanian dengan Malaysia