Tarakan berupaya kendalikan inflasi jelang Idul Adha

id Pemkot

Tarakan berupaya kendalikan inflasi jelang Idul Adha

Wali Kota Tarakan Bustan  menghadiri acara Gerakan Pasar Murah yang dilaksanakan di Ex Gedung Gitajalatama Tarakan. ANTARA/HO-Humas Pemkot Tarakan.

Tarakan (ANTARA) - Wali Kota Tarakan Bustan mengatakan Gerakan Pasar Murah yang dilaksanakan di Ex Gedung Gitajalatama Tarakan sebagai salah satu upaya mengendalikan inflasi, terutama jelang Lebaran Haji 2024 atau Idul Adha.

"Kegiatan dilaksanakan pekan ini merupakan salah satu bentuk upaya bersama dalam mengendalikan inflasi di Kota Tarakan, khususnya menjelang hari raya Idul Adha yang akan datang," kata Bustan di Tarakan, Kamis.

Dia menambahkan bahwa dukungan bagi kegiatan Operasi Pasar Murah ini juga merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Kota Tarakan untuk hadir di tengah-tengah masyarakat, dengan menyediakan komoditas pangan yang terjangkau.

"Pada akhirnya, upaya ini juga kita harapkan dapat menyeimbangkan kurva penawaran dan permintaan sehingga harga yang terbentuk di pasar merupakan harga yang seimbang dan wajar," kata Bustan.

"Kami mengimbau agar semua pihak yang hadir untuk mengimbau masyarakat agar tidak melakukan panic buying menjelang Idul Adha," katanya.

PJ Wali Kota meyakinkan bahwa ketersediaan bahan pangan di Tarakan relatif aman dan mengajak semua pihak untuk menciptakan suasana yang stabil dan kondusif.

Bustan sebelumnya mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi di Daerah yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri Kemendagri secara daring pada Senin (27/5).

Rakor yang dipimpin oleh Plt. Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, menekankan pentingnya penyusunan rencana dan konsep yang efektif dalam menekan laju inflasi selama satu tahun.

Dalam kesempatan tersebut, Tomsi Tohir juga menggarisbawahi pentingnya pemahaman mendalam terhadap situasi yang menyebabkan inflasi serta langkah-langkah konkret yang harus diambil untuk mengendalikan.

Pada Rakor ini, dibahas pula komoditas yang mempengaruhi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada minggu ke-4 bulan Mei 2024.

Komoditas tersebut meliputi bawang merah, cabai merah, dan gula pasir, yang mengalami kenaikan harga paling signifikan di berbagai kabupaten/kota di Indonesia.