Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) - Peningkatan pelayanan kesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan Terluar (DTPK) terus mendapatkan perhatian khusus oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara). Salah satunya dengan membangun Rumah Sakit (RS) Pratama di beberapa daerah perbatasan.
Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengatakan, sedikitnya ada 4 RS Pratama dibangun di Kaltara. Yaitu, RS Pratama Krayan, RS Pratama Sebuku, RS Pratama Sebatik dan RS Long Ampung. "Pembangunan RS Pratama ini atas dukungan penuh pemerintah pusat. Kita dari Pemprov memfasilitasi, mulai dari pengusulan hingga pelaksanaannya. Dengan tujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat di perbatasan," kata Irianto Lambrie.
Dengan adanya RS Pratama, kata Gubernur, diharapkan bisa meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Utamanya warga di wilayah pedalaman dan perbatasan. "Jauhnya sarana pelayanan kesehatan, ditambah dengan sulitnya akses transportasi membuat masyarakat di wilayah perbatasan sangat sulit mendapatkan pelayanan kesehatan. Atas pertimbangan itu, dibangun lah RS Pratama ini," ujarnya.
Diakuinya, sejak selesai dibangun, RS Pratama belum sepenuhnya bisa dimanfatkan. Karena tinggal alat kesehatan yang sejauh ini belum dilengkapi. Untuk itu, Pemprov melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara, pada 2019 akan mengusulkan untuk pengadaan alat kesehatan (Alkes)-nya. "Usulan disampaikan ke pusat melalui kementerian terkait. Di antaranya, kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Dalam Negeri (Kemedagri), Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Dengan total kebutuhan anggaran sebesar Rp 65 miliar," ujarnya.
Sesuai laporan dari Dinkes Kaltara, usulan tersebut untuk memenuhi fasilitas di 3 RS pratama. Yaitu RS Pratama Krayan, Sebuku dan Long Ampung. Sedang RS pratama yang berada di Sebatik sudah memiliki alkes tinggal menunggu peresmiannya saja.
Gubernur mengatakan, pemenuhan alkes rumah sakit menyesuaikan dengan standar pelayanannya. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 56 Tahun 2014. Disebutkan, ada 17 item alkes yang Pemprov Kaltara usulkan tahun ini. "Kita masukkan usulan Alkes tahun ini, agar bisa direalisasikan pada anggaran 2019," ujarnya.
Untuk mem-follow-up usulan tersebut, Gubernur meminta kepada dinas terkaitnya untuk terus melakukan komunikasi dengan pusat. Dengan harapan, agar rencana usulan alkes ini mendapatkan persetujuan dari kementerian terkait. "Kita usulkan alkes ini karena memang dua RS pratama yang ada di Krayan dan Sebuku sampai sekarang belum bisa beroperasi, karena tidak memiliki alkes-nya. Padahal kita tahu, bahwa kedua RS pratama ini merupakan pusat rujukan untuk Puskesmas di sekitar," lanjut Irianto.
RS Pratama Krayan misalnya. RS ini merupakan pusat rujukan puskesmas yang berada di daerah Krayan. Sehingga nantinya, masyarakat tidak perlu harus ke Tarakan atau Nunukan. Sedangkan untuk RS Pratama Sebuku, rumah sakit tersebut bisa mengakomodir wilayah Mansalong, Sembakung dan sekitarnya. Sehingga tidak perlu lagi harus ke Malinau.
Gubernur sangat mengharapkan, usulan ini bisa terakomodir oleh pusat. Sehingga rumah sakit itu bisa melayani masyarakat. "Jika cepat beroperasi, masyarakat yang berada di daerah perbatasan tidak perlu lagi jauh-jauh dari rumah sakit. Sehingga lebih hemat biaya," papar Irianto.
Sebagai informasi, RS Pratama Long Ampung dibangun pada 2013 melalui Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sebesar Rp 30 miliar. Sedangkan untuk RS pratama Sebatik menggunakan Dana Anggaran Khusus (DAK) sebesar Rp 24, 6 milar melalui Penugasan langsung dari Kemenkes RI.
Rumah Sakit Pratama di Provinsi Kaltara
1. RS Pratama Krayan
- Dibangun pada tahun 2013
- Sumber anggaran : BanKeu APBD Provinsi Kaltim
- Besaran : Rp 14 miliar
2. RS Pratama Sebuku
- Dibangun pada tahun 2014
- Sumber anggaran : APBD II Kabupaten Nunukan
3. RS Pratama Long Ampung
- Dibangun pada tahun 2013
- Sumber anggaran : Bankeu Provinsi Kaltim
- Besaran : Rp 30 miliar
4. RS Pratama Sebatik
- Dibangun pada tahun 2017
- Sumber anggaran : DAK Kemenkes RI
- Besaran : Rp 24,6 miliar
Usulan Bantuan Alkes Untuk RS Pratama 2019
- RS Pratama Krayan, Kabupaten Nunukan
- RS Pratama Sebuku, Kabupaten Nunukan
- RS Pratama Long Ampung, Kabupaten Malinau
Nomenklatur Alat Kesehatan 2019
1. Alat Kesehatan Instalasi Gawat Darurat (IGD)
2. Alat Kesehatan Ruang Operasi
3. Alat Kesehatan Intensive Care Unit (ICU)
4. Alat Kesehatan Intensive Cardiac Care Unit (ICCU
5. Alat Kesehatan Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
6. Alat Kesehatan Pediatric Intensive Care Unit (PICU)
7. Alat Kesehatan High Care Unit (HCU)
8. Alat Kesehatan Rawat Inap Kelas I, II dan III
9. Alat Kesehatan Instalasi Rawat Jalan
10. Alat Kesehatan Instalasi Radiologi
11. Alat Kesehatan Instalasi Laboratorium
12. Alat Kesehatan Instalasi Central Strile Service Department (CSSD)
13. Alat Kesehatan Instalasi Unit Transfusi Darah/Bank Darah Rumah Sakit (UTD/BDRS)
14. Alat Kesehatan Instalasi Laundry
15. Alat Kesehatan Instalasi Pengelolaan Makanan (Gizi)
16. Alat Kesehatan Instalasi Pemulasaran Jenazah
17. Alat Kesehatan Farmasi (Pelayanan dan Gudang Farmasi)
Sumber : Dinkes Provinsi Kaltara, 2018
Berita Terkait
Tarakan terapkan pengadaan barang dan jasa secara elektronik
Jumat, 10 Mei 2024 5:08
Pemkot Tarakan Melaksanakan Pengadaan Barang dan Jasa langsung elektronik
Rabu, 8 Mei 2024 19:37
Sosialisasikan KKPD untuk pengadaan barang dan UMKM
Jumat, 8 September 2023 6:32
TNI bantu pengadaan air bersih bagi 20 KK warga Tarakan
Rabu, 6 Juli 2022 21:15
Prioritas pengadaan Alutsista laut di perbatasan
Kamis, 1 Juli 2021 12:08
Gubernur Kaltara hentikan proses pengadaan barang dan jasa
Sabtu, 20 Februari 2021 17:46
Gubernur Pastikan Percepatan Pengadaan Barang dan Jasa
Jumat, 28 Agustus 2020 10:24
KPU Kaltara konsolidasikan pengadaan logistik pilkada di Nunukan
Jumat, 14 Agustus 2020 12:53