Nunukan (Antaranews-Kaltara) - Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan, Kaltara menggaungkan kepada masyarakat di daerahnya agar memakai produk Indonesia sebagai bukti nasionalisme.
Hal ini berkaitan dengan pertarungan hidup mati antara produk Malaysia dan Indonesia di Kabupaten Nunukan yang masih menimbulkan pro kontra.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan, Hasan Basri di Nunukan, Kamis menyatakan, maraknya produk Malaysia masuk di Kabupaten Nunukan menyebabkan produk Indonesia terabaikan atau kurang diminati.
Padahal, pemerintah Indonesia telah berusaha menyediakan produk-produk dalam negeri sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayah perbatasan itu.
Hasan Basri mengakui, penggunaan produk Malaysia oleh masyarakat di daerah itu telah mendarahdaging sehingga sangat sulit mengubah kultur atau mindsetnya.
Oleh karena itu, Pemkab Nunukan terus berupaya mengubah kultur tersebut agar mulai berpaling untuk menggunakan produk dalam negeri khususnya elpiji atau tabung gas.
PT Pertamina telah menjanjikan akan menambah stok elpiji khususnya 12 kilo gram dan 5,5 gram dengan harga yang terjangkau.
Ia menegaskan, permasalahan elpiji diperbatasan memang sangat sulit namun PT Pertamina berkomitmen meskipun diyakini akan merugi.
Hal tidak terlepas dari keinginan meningkatkan kecintaan kita kepada bangsa dan negara karena tidak mau menjadi tamu di negara sendiri dengan mengonsumsi produk-produk Malaysia.
Bahkan Pemkab Nunukan berani melakukan perubahan pola pikir bagi masyarakatnya agar mencintai dan memakai produk dalam negeri karena berhubungan dengan harga diri bangsa.
Meskipun diakui, masyarakat Kabupaten Nunukan belum sepenuhnya percaya pada produk dalam negeri. Tetapi, Pemkab Nunukan akan terus menggaungkan agar masyarakat dapat mengubah kulturnya selama ini.
Hasan Basri juga mengakui, harga produk dalam negeri lebih mahal dibandingkan produk Malaysia. Sebab produk Malaysia yang dipasok ke Kabupaten Nunukan adalah subsidi pemerintah negeri jiran dan masuk secara ilegal.
Untuk mewujudkan komitmen Pemkab Nunukan agar senantiasa mencintai produk dalam negeri dimulai dari ASN diwajibkan memakai elpiji bright gas milik PT Pertamina.
Berdasarkan data yang dimiliki Pemkab Nunukan, warga dari 13 kecamatan 90 persen memakai elpiji Malaysia dan enam kecamatan 100 persen warganya menggunakan elpiji negara tetangga.
Sehubungan dengan data ini, Pemkab Nunukan berkewajiban melakukan perubahan kultur dengan menggaungkan tolak produk Malaysia dan mencintai produk Indonesia di daerahnya.
Khusus elpiji, PT Pertamina telah memasok 500 tabung gas jenis bright gas setiap bulan ke Kabupaten Nunukan.
Ke depannya, PT Pertamina menyanggupi akan menambah pasokan dari Balikpapan, Kaltim sambil menunggu rampungnya pembangunan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Kota Tarakan.
Apabila SPBE tersebut telah beroperasi maka diyakini suplai elpiji ke Kabupaten Nunukan akan mudah.
Berita Terkait
Kaltara Bertengger di 5 Besar Penggunaan Produk Dalam Negeri
Selasa, 19 September 2023 18:14
Bupati Nunukan sebut ribuan produk UMKM tersedia di e-katalog lokal
Kamis, 22 Juni 2023 16:40
Gubernur minta APBD harus gunakan produk dalam negeri
Minggu, 19 Juni 2022 14:53
Pemkab Nunukan dorong masyarakat perbatasan konsumsi produk dalam negeri
Selasa, 14 September 2021 13:11
Bulog wacanakan bentuk RPK tiap RT di Nunukan
Senin, 17 Desember 2018 19:27
Bulog pasok 28 ton produk pangan ke Nunukan
Rabu, 24 Oktober 2018 10:31
Warga Nunukan keluhkan harga gula dan terigu
Sabtu, 19 Juni 2021 13:45
Polda Kaltara segel produk Malaysia
Senin, 10 Februari 2020 15:36