Inflasi di Tarakan 1,47 persen

id bps

Inflasi di Tarakan  1,47 persen

Kepala Seksi Distribusi BPS Tarakan, Dika Taranita (kanan) di Tarakan, Jumat (03/01/2020). Antara/Susylo Asmalyah

Tarakan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Tarakan mengatakan inflasi pada tahun 2019 sebesar 1,47 persen, turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 5 persen.

"Memang harga-harga di tahun ini masih relatif bisa dikendalikan, kalau tahun lalu itu mencapai 5 persen, ini turun drastis menjadi 1,47 persen. Merupakan keberhasilan dalam menjaga kestabilan harga-harga,” kata Kepala Seksi Distribusi BPS Tarakan, Dika Taranita di Tarakan, Jumat.

Sedangkan laju inflasi pada Desember 2019 sebesar 1,09 persen. Berbeda dengan laju inflasi Nopember 2019 sebesar 0,63 persen.

Sementara laju inflasi berdasarkan tahun kalender untuk year on year (yoy) sebesar 1,47 persen. Inflasi Tarakan pada bulan Desember 2019 berada diurutan keempat setelah Batam, dimana laju inflasinya 1,28 persen, Tanjung Pinang dan Tanjung Pandan sama-sama sebesar 1,7 persen

Dia menjelaskan bahwa komoditas yang menyumbang angka inflasi pada bulan Desember 2019 urutan pertama angkutan udara menyumbang angka inflasi 0,620 persen, seng 0,369 persen, bawang merah 0,107 persen, daging ayam 0,104 persen dan telur ayam ras 0,032 persen.

“Sedangkan yang memiliki andil dominan untuk inflasi Desember 2018, bedanya di 2019 ada seng, sementara di 2018 ada cabai rawit, kalau yang lain sama,” kata Dika.

Ada lima komoditi yang memiliki andil dominan pada deflasi Desember 2019 diantaranya cabai rawit -0,145 persen, ikan layang/benggol -0,042 persen, bendeng/bolu -0034 persen, cabai merah -0,027 persen dan papan -0,025 persen.
Baca juga: Triwulan III, Ekonomi Kaltara Tumbuh 5,01 Persen
Baca juga: Sensus penduduk Tarakan 2020 berbasis online