Target PAD Kaltara baru terealisasi Rp100 miliar

id pad

Target PAD Kaltara baru terealisasi Rp100 miliar

Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Irianto Lambrie. Dokumen Pemprov Kaltara

Tarakan (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Irianto Lambrie memprediksi bahwa penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) transfer Dana Bagi Hasil (DBH) tidak begitu menggembirakan, namun selaku pemerintah di daerah tetap berupaya, salah satunya dengan melakukan penghematan.

"Dari laporan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltara, target PAD tahun ini sebesar Rp l690 miliar, di TW I ini baru terealisasi Rp100 miliar atau 14,57 persen," kata Irianto dalam siaran pers diterima di Tarakan, Senin.

Sedangkan pendapatan DBH Kaltara, dari target Rp1 triliun telah terealisasi Rp l470 miliar atau 25,43 persen yang didominasi transfer Dana Alokasi Umum yang tiap bulannya Rp100 miliar.

Hal ini merupakan dampak pergeseran anggaran belanja sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk penanganan COVID-19, sehingga APBD Kaltara akan alami defisit.

Ditambah lagi dana transfer ke daerah terpotong 20-30 persen akibat refocusing. Untuk menutupi celah defisit ini target PAD Rp690 miliar harus dimaksimalkan, katanya.

Selain itu berharap dari sisa pemotongan dana transfer. Serapan anggaran juga baru mencapai 13,3 persen, sewajarnya laju serapan di triwulan awal. Belanja modal tetap berjalan dan prioritas untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi.

"Menutupi celah defisit, itu saya memastikan belanja daerah akan terus kita kurangi. Dan PAD Rp690 miliar dari sektor pajak, retribusi, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah, serta lain-lain PAD yang sah akan digenjot maksimal," kata Gubernur.

Setidaknya PAD Rp690 miliar itu bisa mendukung. Dan harapan saya, DAU Rp1,2 triliun tidak dikurangi pemerintah ditambah dana transfer lainnya yang tidak 100 persen tersalurkan tadi. Itulah yang diharapkan.

"Saya juga optimistis pemerintah (pusat) telah menyiapkan strategi lain menghadapi defisit tanpa menimbulkan masalah baru bagi daerah seperti perlambatan pembangunan dan efek sosial ekonomi lainnya," kata Irianto.
Baca juga: Yakin Penuhi Target, Capaian PAD Sudah 94,68 Persen
Baca juga: Realisasi Capai 87,4 Persen, Optimis PAD Bisa Lampaui Target