Satu lagi, pasien positif COVID-19 Tarakan meninggal dunia

id covid,Corona

Satu lagi, pasien positif COVID-19 Tarakan meninggal dunia

Ilustrasi pasien positif COVID-19 menjalani perawatan.

Tarakan (ANTARA) - Seorang pasien positif COVID-19berinisialM, perempuan usia 75, wargaKelurahanMaburungan, Tarakan, Jumat (27/11/2020) meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan.

“Pasien dirawat di RSUD Tarakan sejak tanggal 22 November 2020.Jadi total jumlah kasus konfirmasi meninggal dunia sebanyakdelapanorang,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan Devi Ika Indriarti di Tarakan, Jumat.

Ada penambahan jumlah pasien positif COVID-9 sebanyak 21 orang yakni,
1. Pn (51)wargaKelurahanKampung Enam.
2. EJ (55) Kasusimport.
3. RPK (25)wargaKelurahanKarang Anyar.
4. AR (25)wargaKelurahanSebengkok.
5. S (47)wargaKelurahanKarang Anyar.
6. Bd(40)wargaKelurahanKampung Satu.
7. OS (31)wargaKelurahanKampung Satu.
8. KW (47)wargaKelurahanKampung Empat.
9. MR (24) kasus import.
10.LPN (35)wargaKelurahanPamusian.
11. ER (25) kasus import
12. Er (39)wargaKelurahanGunung Lingkas.
13. FPDA (15)wargaKelurahanKampung Satu.
14. AW (20)wargaKelurahanKarang Anyar.
15. Hd (58)wargaKelurahanGunung Lingkas.
16.BRP (33)wargaKelurahanPamusian.
17. Nw (32)wargaKelurahanKampung Satu.
18. G (50)wargaKelurahanKampung Satu.
19. WF (25)wargaKelurahanJuata Laut.
20. S (68)wargaKelurahanKarang Balik.
21. M (57)wargaKelurahanKarang Anyar Pantai.


"Jumlah kumulatifkasuskonfirmasi sebanyak 737 orang.Jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 sebanyak 404 orangdan jumlah pasien COVID-19 yang dirawat sebanyak 325 orang,” kata Devi.

Seluruh masyarakat Kota Tarakan wajib patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan sebagai bentuk pencegahan COVID-19, agar tidak semakin menyebar dan meluas.

Jumlah kasus suspek yang dipantau di Tarakan saat ini sebanyakm114 orang, yakni orang yang dengan gejala ISPA.

“Dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal,” kata Devi.

Orang dengan salah satu gejala ISPA dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19, orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.


“Jumlah seluruh kontak erat yang sedang dipantau yang saat ini sebanyak 1.136 orang. Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19,” katanya.

Riwayat kontak erat yang dimaksud yakni kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable/kasus konfirmasi dalam radius satu meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih. Kemudian sentuhan fisik langsung dengan kasus yang terkonfirmasi seperti salaman, berpegangan tangan dan lain – lain.


Selanjutnya orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus terkonfirmasi tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standar.

Situasi lainnya yang mengindikasi adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi.


Baca juga: Simulasi pencoblosan Pilkada dengan prokes dengan pendekatan lokal

Baca juga: Teguh: Kaltara serius atasi COVID-19 meski Rt di bawah 1,0