Bupati Bulungan siap patuhi arahan Presiden terkait tarif PDAM

id PDAM, Air Munum, Tanjung Selor

Bupati Bulungan siap patuhi arahan Presiden terkait tarif PDAM

Kantor PDAM Danum Benuanta milik Pemkab Bulungan, di Tanjung Selor, Kalimantan Utara diabadikan pada Rabu (8/2/2023). (Muh. Arfan)

Tanjung Selor (ANTARA) - Bupati Bulungan Syarwani menyatakan siap mematuhi arahan Presiden Jokowi agar salah satu kabupaten di Kalimantan Utara itu tidak menaikkan tarif air minum PDAM terlalu tinggi.

“Bulungan pada prinsipnya siap mematuhiarahan Bapak Presiden. Jangan sampai kebijakan kenaikan tarif air PDAM bisa menimbulkan dampak dan gejolak. Apalagi tarif naik namun tak disertai dengan maksimal pelayanan,” kata Bupati Bulungan, Syarwani di Tanjung Selor, Kamis.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan masalah tarif PDAM itu dalam Rakornas Kepala Daerah dan FKPD (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) se-Indonesia pada 17 Januari 2023.

Syarwani mengatakan segera mengoperasionalkan fasilitas pengolahan air bersih (intake) berkapasitas 200 liter per detik di Tanjung Selor.

"Tentu dalam rangka menyambut dan memenuhi kebutuhan pembangunan pusat pemerintahan yang dilaksanakan Pemprov. Termasuk layanan kepada warga masyarakat sekitar," ujarnya.

Masalah tarif itu, kembali disinggung oleh Mendagri Tito Karnavian saat memimpin Rapat Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual di depan seluruh kepala daerah bersama kementerian/lembaga terkait, kemarin (8/2/2023).

“Untuk air PAM (Perusahaan Air Minum), pesan dari Bapak Presiden sudah disampaikan dalam rapat di Sentul 17 Januari, tolong pemerintah daerah, sudah dinyatakan beberapa daerah kenapa menaikkan tinggi,” kata Tito Karnavian.

Mendagri menyebut kenaikan tarif PAM yang dilakukan itu terlalu tinggi maka akan memicu inflasi.

“BPKP melihat kerugian PAM daerah sehingga perlu dinaikkan. Tapi naikkan itu kalau terjadinya sangat tinggi akan memicu inflasi. Maka harus dinaikkan secara bertahap sehingga secara perlahan masyarakat beradaptasi sehingga tidak terjadi lonjakan tiba-tiba,” tuturnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI Margo Yuwono menyebut pada tahun 2022 tarif air minum PDAM mengalami inflasi sebesar 5,12 persen. Dengan inflasi tersebut, tarif air minum memberi andil 0,09 persen dan termasuk dalam 11 komoditas dengan andil inflasi terbesar pada tahun 2022.

“Jadi seperti arahan bapak Presiden, karena ini berpengaruh terhadap masyarakat banyak jadi perlu hati-hati dalam menentukan tarif PDAM karena di beberapa daerah informasi yang kami kumpulkan, sudah mulai menaikkan tarif di tahun 2023,” ujarnya.