Pemkot Tarakan akan melihat persiapan pembelajaran tatap muka

Tarakan (ANTARA) - Pemerintah Kota Tarakan akan melihat kesiapan pihak sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka pada hari Senin (4/1).

“Besok (Sabtu ) kami mau cek (sekolah), kalau survei orang tua sudah kami dapatkan, kita harus tanya sekolahnya sejauh mana kesiapannya,” kata Wali Kota Tarakan, Khairul, Jumat.

Selanjutnya akan dilakukan pengecekan sekolah oleh petugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Tarakan. Bagaimana mengatur Protokol Kesehatan di sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Bila sudah siap pihak sekolah dan orang tua siswa bersedia anaknya melakukan pembelajaram tatap muka maka dilanjutkan.

“Sedangkan orang tua yang tidak setuju, maka tetap menggunakan daring. Jadi dibuat dua alternatif yaitu yang tidak setuju tetap daring, tapi yang mau ‘offline’ tetap diakomodir,” kata Khairul.

Terutama bila orang tua yang tidak bisa membantu anaknya dalam belajar, karena mengalami kesulitan mengajarkan pelajaran.

Namun berdasarkan survei yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Pemkot Tarakan berdasarkan nama dan alamat lengkap orang tua ada yang mau dan tidak. Untuk orang tua yang mau anaknya melaksanakan pembelajaran tatap muka dipersilahkan, tapi kalau yang tidak mau jangan dipaksakan itu persyaratan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri.

Terdiri dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi COVID-19.

Hasil jejak pendapat untuk tingkat SLTP di Tarakan sebesar 69 persen orang tua siswa setuju anaknya melaksanakan pembelajaran tatap muka, sedangkan untuk tingkat SD orang tua siswa setuju sebesar 54 persen.
Baca juga: BNPB: jangan sampai ada kluster pesantren saat belajar tatap muka