Nunukan (AntaranewsKaltara) - Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan, masyarakat Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara salah persepsi soal efek penyalahgunaan narkotika.
Kepala BNN Nunukan Kompol La Muati di Nunukan, Selasa menyatakan, maraknya penyalahgunaan narkotika di wilayah kerjanya karena salah persepsi soal efek yang ditimbulkan.
Ia menjelaskan, pada umumnya pengguna narkoba di daerah dari kalangan pekerja berat seperti pembudidaya rumput laut.
Panel masyarakat setempat, kata La Muati, memahaminya bahwa narkoba dapat menambah stamina dan ketahanan tubuh saat bekerja.
Faktor pemahaman seperti inilah sehingga penyalahgunaan narkoba terkesan dianggap positif oleh oknum masyarakat.
BNN Nunukan mengamati, pekerja berat lebih banyak mengonsumsi narkoba dengan alasan klasik yakni menjaga stamina saat bekerja.
Pemahaman inilah, beber La Muati, menjadi perhatiannya untuk memberikan pemahaman dan dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Nunukan.
"Masyarakat Nunukan ini kebanyakan jadi korban saja karena pemahamannya salah soal efek yang ditimbulkan oleh narkoba," ujar dia
Untuk meminimalisir penyalahgunaan narkoba tersebut dengan mensosialisasikan dampak dan kerugian yang dialami apabila mengonsumsi narkoba, kata La Muati.
Berita Terkait
Tes urine kepada nahkoda dan kru kapal Nunukan
Kamis, 28 Desember 2023 17:53
BNN tes urine calon ketua RT di Nunukan
Rabu, 1 Desember 2021 12:02
BNN: 14 ASN di Nunukan ditemukan positif narkotika
Rabu, 29 September 2021 15:20
BNN: 28 pecandu narkotika di Nunukan jalani rehabilitasi
Rabu, 29 September 2021 15:19
BNN: Media berperan cegah peredaran narkoba di perbatasan negara
Selasa, 28 September 2021 15:39
Tim gabungan gagalkan penyelundupan 6,67 kg sabu-sabu disembunyikan dalam tabung gas elpiji
Sabtu, 2 Februari 2019 19:08
BNN RI serukan aparat penjaga perbatasan komitmen berantas narkoba
Kamis, 24 Januari 2019 20:58
14 PNS Nunukan positif konsumsi narkoba, dua orang dipecat
Senin, 17 Desember 2018 18:58